Kajian pustaka penggunaan Angiotensin Receptor Blocker dalam memperbaiki sensitifitas insulin pada pasien geriatri dengan komorbiditas Diabetes Melitus Tipe 2
Main Author: | Cahyadiningtyas, Maria Kristia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/1/ABSTRAK.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/2/BAB%201.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/3/BAB%202.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/4/BAB%203.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/5/BAB%204.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/6/BAB%205.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/31135/ |
Daftar Isi:
- Angiotensin Receptor Blocker (ARB) merupakan terapi antihipertensi lini pertama yang digunakan bagi pasien dengan kelainan hipertensi yang disertai dengan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Angiotensin Receptor Blocker (ARB) bekerja dengan menghalangi efek angiotensin II, merelaksasi otot polos dan vasodilatasi, menurunkan volume plasma dan mencegah kerusakan lainnya seperti resistensi insulin dan disfungsi endotel. Penelitian ini merupakan penelitian narative review, yang telah mengidentifikasi sebanyak 8 artikel. Penelitian dilakukan dengan database Pubmed menggunakan MeSH dan PICO. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan terapi Angiotensin Receptor Blocker (ARB) seperti Olmesartan 20-40 mg (1x sehari); Telmisartan 20, 40, dan 80mg (1x sehari); Valsartan 80 mg (1x sehari), Candesartan 8-32 mg (1x sehari), serta Losartan 25-100 mg (1x sehari) dapat mengurangi kenaikan tekanan darah dan dapat digunakan pada pasien penderita hipertensi disertai Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Selain itu, dijelaskan pula bahwa terapi Telmisartan 80 mg (1x sehari) lebih disarankan untuk diterapkan pada pasien penderita hipertensi yang disertai dengan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Hal ini dikarenakan bahwa, Telmisartan memiliki keunggulan untuk memperbaiki sensitivitas insulin pada kelainan Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Telmisartan memiliki sifat lipofilik terkuat sehingga dapat mengaktivasi PPARγ, yang dapat memperbaiki sensitivitas insulin. Pada dosis 80 mg Telmisartan diketahui berefek antihipertensi sekaligus memperbaiki sensitifitas insulin, sehingga disarankan lebih baik digunakan sebagai terapi antihipertensi pada pasien dengan kelainan Hipertensi yang disertai Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) pada pasien geriatri.