Prarencana pabrik asam akrilat dari gliserol dengan proses dehidrasi oksidatif katalitik dengan kapasitas produksi 55.000 ton/tahun
Daftar Isi:
- Asam akrilat merupakan bahan yang memiliki banyak aplikasi seperti bahan cat, industri poliakrilat, industri hidrosiakrilat, coating, superadsorbent. Pembuatan asam akrilat pada umumnya menggunakan bahan dasar propilen akan tetapi bahan tersebut berjumlah terbatas. Pada PT. Acyd Indonesia menggunakan gliserol sebagai bahan dasar pembuatan asam akrilat. Metode yang digunakan yaitu one-pot process. Pembuatan asam akrilat dari gliserol dengan one-pot process melalui tiga tahap yaitu tahap pengolahan awal yaitu dipanaskan disuhu tinggi (320oC), kedua merupakan proses utama menggunakan vanadium silika sebagai katalis pembentukan asam akrilat dari gliserol, dan ketiga pemurnian hasil asam akrilat hingga terbentuk asam akrilat dengan kemurnian 97,78%. Prarencana pabrik asam akrilat ini memiliki rincian sebagai berikut: Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas Produksi : Asam Akrilat Kapasitas Produksi : 55.000 ton/tahun Waktu Operasi : 330 hari/tahun Waktu mulai Operasi : 2025 Bahan Baku : Gliserol dan Oksigen Kapasitas Bahan Baku : Gliserol sebesar 88.334 ,928 ton/tahun dan Oksigen sebesar 15.990,4 ton/tahun Utilitas : Air sebesar 54.131,62 m3/tahun, listrik 401,9 kW, Industrial Diesel Oil (IDO) 35,65 kg/jam Jumlah tenaga kerja : 123 Lokasi pabrik : Jalan Pulau Kalimantan, Kawasan Industri Medan Analisa Ekonomi : Harga jual yang seharusnya sebesar $2-$3 berdasarkan harga global. Harga jual dari analisa ekonomi untuk pabrik ini sebesar $2,6 atau Rp 38.266,8/kg, maka analisa ekonomi ditampilkan sebagai berikut: Pabrik asam akrilat dari gliserol ini layak untuk didirikan karena harga jual masuk kedalam range harga pasar global dan dengan break-even point sebesar 54,16%