Daftar Isi:
  • Luka bakar adalah sebuah kondisi dimana kulit mengalami kerusakan akibat benda panas. Penyebab luka bakar yaitu api, air panas, listrik dan bahan kimia. Daun pegagan dan daun sambiloto secara empiris sudah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional di kalangan masyarakat Indonesia. Gel merupakan bentuk sediaan semipadat yang memiliki beberapa keunggulan yaitu tidak lengket, dingin dan mudah dioleskan. Ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) memiliki kandungan asetikosida yang berfungsi mendukung angiogenesis proses penyembuhan luka. Ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki kandungan andrografolida yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan dalam penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gel ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki aktivitas jumlah monosit dan ketebalan jaringan epitel pada luka bakar tikus galur Wistar. Pengujian dilakukan dengan 24 ekor tikus putih galur Wistar dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (NaCl 0,9%) (K-), kontrol positif (Bioplacenton®) (K+), kontrol negatif basis kosong (KB-) dan kelompok perlakuan (KP). Parameter jumlah monosit dan ketebalan jaringan epitel diamati secara mikroskopis pada hari ke-3 dan hari ke-7 dengan mikroskop perbesaran 400x. Data dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji perbandingan Post Hoc Test menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica L.) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata) efektif untuk mempercepat penyembuhan luka bakar dengan menurunkan jumlah monosit dan meningkatkan ketebalan jaringan epitel pada luka bakar tikus galur Wistar.