Pengaruh substituen kloro pada senyawa 2,2'-diklorodibenzalaseton terhadap aktivitas antimalaria dengan metode mikroskopis pewarnaan Giemsa
Daftar Isi:
- Senyawa dibenzalaseton merupakan analog monokarbonil dengan struktur mirip kurkumin, yang salah satu aktivitasnya sebagai antimalaria terhadap Plasmodium falciparum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari gugus 2-kloro pada senyawa 2,2’-diklorodibenzalaseton (3) terhadap aktivitas antimalaria dibandingkan dengan senyawa dibenzalaseton (2). Senyawa (3) disintesis berdasarkan reaksi kondensasi Claisen-Schmidt dengan mereaksikan 2-klorobenzaldehida dan aseton (2:1) menggunakan katalis NaOH 20% dengan pengadukan pada suhu kamar selama 30 menit. Hasil uji IR dan 1H-RMI menunjukkan adanya cincin benzena, substituen kloro posisi orto, keton terkonjugasi, dan gugus alkena konformasi trans. Dapat disimpulkan sebagai senyawa 2,2’-diklorodibenzalaseton (rendemen 85%, serbuk kuning, tl. 125-127oC). Uji aktivitas antimalaria dilakukan dengan metode mikroskopis pewarnaan Giemsa terhadap Plasmodium falciparum strain 3D7 sensitif klorokuin. Tiga sampel yang diuji; yaitu klorokuin (1), dibenzalaseton (2), dan 2,2’-diklorodibenzalaseton (3) dengan konsentrasi 0,001 ppm, 0,01 ppm; 0,1 ppm, 1 ppm, 10 ppm dan 100 ppm. Hasil uji menunjukkan nilai IC50 senyawa (1), (2) dan (3) berturut-turut (0,014, 2,273 dan 18,334) μg/ml. Senyawa (2) dan (3) aktif sebagai antimalaria, tetapi kurang potensial dibandingkan dengan senyawa (1). Gugus 2-kloro pada senyawa (3) menurunkan aktivitas antimalaria.