Standarisasi dan identifikasi senyawa marker ekstrak air dan ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis Paniculata)

Main Author: Cindy, Heriyanti H.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/3050/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/2/Bab%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/3/Bab%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/4/Bab%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/5/Bab%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/6/Bab%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/3050/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian mengenai ”Standarisasi dan Identifikasi Senyawa Marker Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Herba Sambiloto (Andrographis paniculata)”. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mendapatkan hasil standarisasi dan profil kromatografi dari ekstrak air dan ekstrak etanol herba sambiloto baik yang diekstraksi menggunakan metode ekstraksi infus dan perkolasi maupun ekstrak yang didapat dari PT. X dengan senyawa marker andrografolida menggunakan beberapa metode analisis meliputi Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan Kromatografi Gas–Spektrometri Massa (KG-SM). Hasil standarisasi herba sambiloto yaitu kadar air adalah 3,36% ± 0,19; kadar abu total 9,72% ± 0,20; kadar abu larut air 5,06% ± 0,04; kadar abu tidak larut asam 4,31% ± 0,30; susut pengeringan ekstrak air adalah 8,50% ± 0,30; organoleptis antara lain: bentuk semi solid, warna coklat, tidak berbau; kadar sari larut air adalah 92,16% ± 0,80; kadar sari larut etanol 2,49% ± 0,26. Hasil kromatografi untuk ekstrak herba sambiloto yang diekstraksi dengan metode ekstraksi infus dan perkolasi menunjukkan lebih banyak noda maupun peak daripada ekstrak dari PT. X. Pada Kromatografi Lapis Tipis fase gerak yang terpilih adalah kloroform : metanol (9:1, v/v), untuk Kromatografi Cair Kinerja Tinggi fase gerak yang terpilih adalah Asetonitril : Dapar Fosfat Nitrat pH 5,5 (70:30, v/v), dan Kromatografi Gas – Spektrometri Massa untuk ekstrak air dari ekstrak yang diekstraksi dengan metode ekstraksi infus dan perkolasi diketahui kandungan terbesarnya adalah Phytol dan Dioctyl phthalate sedangkan ekstrak etanol adalah Erhydroperylene, sedangkan untuk ekstrak air herba sambiloto dari PT. X memiliki kandungan terbesarnya adalah non adecanoic acid, ethyl ester dan Methyl tricosanoate sedangkan ekstrak etanol herba adalah Tetracosanoic acid, methyl ester dan 9-Octadecenoic acid.