Stres pengasuhan dan regulasi emosi pada ibu bekerja yang memiliki anak usia dini
Daftar Isi:
- Ibu yang bekerja memiliki peran ganda, yaitu mengemban tanggungjawab untuk mengasuh anak serta tanggungjawab sebagai pekerja. Pembagian waktu untuk menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan peran sebagai wanita karir menjadi suatu kesulitan dan problematika yang dialami oleh ibu bekerja. Terlebih lagi bila anak masih berusia dini, ibu perlu membimbing dan mengawasi anak secara ekstra. Hal ini dapat menyebabkan ibu mengalami tekanan dan kesulitan dalam menjalankan peran pengasuhan atau disebut sebagai stres pengasuhan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres pengasuhan yaitu regulasi emosi. Individu yang memiliki regulasi emosi tinggi mampu melakukan pengaturan emosi dengan cara mengelola emosi yang dirasakan, sehingga dapat meminimalkan terjadinya stres pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi emosi dan stres pengasuhan pada ibu bekerja yang memiliki anak usia dini. Jumlah responden adalah 77 orang. Pengambilan data menggunakan Skala Stres Pengasuhan dan Skala Regulasi Emosi yang ditranslasi ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai r = -0,184 , dengan nilai p = 0,022 (p<0,05). Keismpulannya, ada hubungan negatif antara regulasi emosi dan stres pengasuhan pada ibu bekerja yang memiliki anak usia dini. Semakin tinggi regulasi emosi ibu, maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami, demikian pula sebaliknya. Sumbangan efektif regulasi emosi ibu terhadap stres pengasuhan adalah sebesar 3,4 %.