Studi penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker (ARB) pada pasien stroke iskemik rawat inap di RSU. Dr Saiful Anwar Malang
Main Author: | Ruth, Agustina R. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/3034/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/2/Bab%201.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/3/Bab%202.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/4/Bab%203.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/5/Bab%204.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/6/Bab%205.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/3034/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi merupakan faktor resiko terpenting untuk semua tipe stroke, baik stroke iskemik maupun stroke perdarahan. Peningkatan resiko stroke terjadi seiring dengan peningkatan tekanan darah. Salah satu antihipertensi yang digunakan pada pasien stroke iskemik adalah obat golongan Angiotensin Reseptor Bloker (ARB). Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa obat- obat golongan ARB dapat menurunkan insiden stroke pada pasien stroke dengan hipertensi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan ARB pada pasien stroke iskemik rawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien stroke iskemik. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, periode Januari 2013 sampai Juni 2013. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah penggunaan ARB tunggal (11,1%) dan ARB kombinasi (88,9%). Penggunaan ARB tunggal yang sering digunakan dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute adalah valsartan (1x40mg) dan valsartan (1x80mg) secara oral masing-masing (50%). Penggunaan ARB kombinasi dengan antihipertensi lain dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute paling banyak adalah valsartan (1x80mg) dan amlodipin (1x10mg) secara oral sebanyak 4 pasien (25%). Penggunaan obat golongan ARB yang diberikan pada pasien stroke iskemik rawat inap di RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines yang ada.