Daftar Isi:
  • Stabilitas katalis CaO yang rendah menjadi salah satu kekurangan dalam pengaplikasiannya pada reaksi transesterifikasi pembuatan biodiesel. Dalam penelitian ini, penambahan CuO dilakukan pada katalis CaO sehingga menghasilkan katalis heterogen CaO-CuO, yang memiliki stabilitas yang lebih baik. Katalis CaO-CuO disintesa menggunakan metode impregnasi dan diselidiki keefektifannya dalam proses transesterifikasi menghasilkan biodiesel. Proses transesterifikasi berlangsung pada suhu 65°C dengan rasio mol metanol:minyak 12:1, %berat katalis sebesar 5% berat minyak selama 5 jam. Penggunaan katalis CaO dalam proses transesterifikasi juga dilakukan sebagai pembanding pada katalis CaO-CuO, dengan yield yang diperoleh sebesar 74,50%. Hasil tersebut tergolong cukup tinggi, akan tetapi dengan menambahkan CuO pada katalis CaO menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik. Pada studi ini, katalis CaO-CuO dengan variasi 3% berat Cu dalam CaO-CuO yang dikalsinasi pada suhu 550°C menunjukkan aktivitas katalitik tertinggi dengan yield biodiesel yang diperoleh pada bahan baku minyak goreng sebesar 94,43% dengan kemurnian sebesar 62,92%. Penggunaan katalis yang sama untuk transesterifikasi CPO juga menunjukkan aktivitas katalitik yang tinggi dengan yield yang diperoleh sebesar 85,90% dengan kemurnian yang diperoleh sebesar 68,22%. Katalis tersebut kembali diuji keefektifannya melalui uji regenerasi pada kedua bahan tersebut, dimana kemampuan regenerasi katalis saat 5 kali regenerasi sebesar 78,03% untuk bahan baku minyak goreng dan 67,24% untuk bahan baku CPO. Karakteristik katalis CaO-CuO dengan variasi 3% berat Cu dalam CaO-CuO yang dikalsinasi pada suhu 550°C menunjukkan bentuk tidak beraturan yang terdiri atas unsur Ca, Cu, dan O berdasarkan analisa SEM-EDX dan ukuran kristal katalis CaO-CuO dari analisa XRD sebesar 37,36 nm.