Hubungan antara kebersyukuran (Gratitude) dengan stres pada ibu yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme
Main Authors: | Andriani, Rosa, Sumargi, Agnes Maria |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Widya Mandala Surabaya Catholic University
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/29729/1/Gratitude%20n%20stress_final.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/29729/ http://jurnal.wima.ac.id/index.php/EXPERIENTIA |
Daftar Isi:
- Anak dengan gangguan spektrum autisme memiliki perkembangan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Merawat dan membesarkan anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan gangguan spektrum autisme, tidaklah mudah. Orangtua acapkali mengalami stres karena harus mendampingi anak dalam berbagai kegiatan terapi dan layanan lainnya yang melelahkan dan menghabiskan banyak biaya. Emosi positif seperti gratitude dapat dikembangkan untuk mengurangi stres orangtua. Penelitian ini hendak menguji hubungan antara kebersyukuran (gratitude) dengan stres pada ibu yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme. Partisipan dalam penelitian ini adalah 40 orang ibu yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme. Mereka direkrut dari beberapa pusat terapi, sekolah khusus, dan sekolah inklusi di Sidoarjo. Alat ukur yang digunakan adalah Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21) dan Gratitude Questionnaire-6 (GQ-6). Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara gratitude dengan stres ibu, r = -0,310, p = 0,007 (p < 0,05). Semakin tinggi tingkat gratitude ibu, semakin rendah tingkat stres yang dialami, dan sebaliknya, semakin rendah tingkat gratitude ibu, semakin tinggi tingkat stres yang dialami. Kecenderungan bersyukur dapat mengurangi stres yang dirasakan oleh ibu yangmemiliki anak dengan gangguan spektrum autisme.