Daftar Isi:
  • Milk tea merupakan produk minuman kekinian yaitu kombinasi the dengan susu. Namun minuman milk tea yang banyak ditemukan di pasaran umumnya memiliki kandungan gula dengan kalori yang tinggi serta indeks glikemik yang tinggi sehingga dilakukan substitusi dengan High Fructose Corn Syrup (HFCS). HFCS merupakan gula dengan tingkat kemanisan 1,8x gula sukrosa, dengan indeks glikemik lebih rendah. Home industry “Milk Cha” direncanakan memiliki kapasitas produksi 100 botol/hari. Usaha “Milk Cha” berlokasi di jalan Wisma Permai, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Jumlah karyawan home industry “Milk Cha” yaitu 2 orang karena merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan “Milk Cha” yaitu the hitam, susu UHT, HFCS dan air mineral. Proses pengolahan yang dilakukan meliputi pemanasan dan pencampuran bahan kemudian dilanjutkan proses sterilisasi botol dan pengisian minuman ke dalam botol, sealing serta pemberian label dan produk disimpan dalam showcase. Kemasan yang digunakan yaitu botol plastic PET 250 ml. Mesin yang digunakan yaitu UV sterilizer, mesin filler serta showcase. Utilitas yang digunakan meliputi air sebanyak 2365 L/bulan, listrik sebesar 173,3 kWh/bulan dan gas sebanyak 5,5431 kg/bulan. Home industry “Milk Cha” memiliki laju pengembalian modal setelah pajak (ROR) sebesar 175,45% dan Minimum Attractive Rate of Return (MARR) sebesar 12%. Waktu pengembalian modal setelah pajak adalah 6 bulan 18 hari. Titik impas yang diperoleh adalah 61,14%. Berdasarkan faktor teknis dan ekonomis, Home industry “Milk Cha” yang direncanakan layak didirikan dan dioperasikan.