Pengaruh konsentrasi pati sagu terhadap sifat fisikokimia edible film berbasis Lidah Buaya (Aloe barbadensis miller) dengan penambahan gliserol
Daftar Isi:
- Bahan pengemas pangan yang umum dijumpai adalah plastik. Plastik yang digunakan terus menerus dengan jangka waktu lama akan menyebabkan masalah lingkungan karena sulit terdegradasi dalam jangka waktu yang lama. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan adalah dengan menggunakan edible film yang bersifat biodegradable. Edible film dapat dibuat dengan menggunakan lidah buaya. Edible film tersebut memiliki kelemahan sulit dilepas dari cetakan dan mudah sobek sehingga perlu penambahan pati sagu. Edible film dengan pati sagu yang dihasilkan memiliki karakteristik kaku dan mudah patah sehingga diperlukan penambahan plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas edible film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati sagu terhadap karakteristik fisikokimia edible film berbasis lidah buaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu konsentrasi penambahan pati sagu. Konsentrasi pati sagu yang digunakan yaitu 2,5%; 3%; 3,5%; 4%; 4,5%;dan 5% (b/b) dari berat lidah buaya yang digunakan dengan 4 kali ulangan percobaan. Parameter yang diuji yaitu kadar air, aktivitas air (Aw), WVTR, kuat tarik, dan persen pemanjangan. Data yang diperoleh akan diuji menggunakan uji statistika ANAVA (α=5%) satu arah, dilanjutkan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) (α=5%) apabila terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pati sagu yang semakin besar menyebabkan kuat tarik dan persen pemanjangan semakin meningkat, sedangkan kadar air, aw, dan WVTR semakin menurun. Hasil pengujian kadar air sebesar 13,39-16,65%; nilai aktivitas air (Aw) sebesar 0,559-0,636; WVTR sebesar 5,6460-10,0810 g/m2/jam; kuat tarik sebesar 0,0254-0,4827 N/cm2; dan persen pemanjangan sebesar 46,67-61,79%.