Inovasi produk bubuk buah semangka merah (Citrullus vulgaris rubrum) dengan enkapsulan maltodekstrin dan Na-CMC pada berbagai konsentrasi
Daftar Isi:
- Buah semangka merah memiliki antioksidan yang cukup tinggi. Pengaplikasian buah semangka merah masih cukup rendah, umumnya hanya disajikan secara segar. Agar semangka merah juga dapat dimanfaatkan pada berbagai produk pangan, maka dapat dijadikan bubuk buah. Adanya proses pembubukan juga dapat mengurangi terjadinya losses pasca panen buah semangka merah akibat produksi berlebih. Pembuatan bubuk semangka merah dilakukan dengan cabinet dryer pada suhu 60-65°C selama 6 jam dan digunakan enkapsulan maltodekstrin/Na-CMC. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan jenis enkapsulan serta konsentrasi Maltodekstrin dan Na-CMC terhadap sifat fisikokimia bubuk buah semangka. Penelitian ini menggunakan desain faktorial tersarang, serta dirancang dengan RAK. Taraf perlakuan maltodekstrin adalah 6%, 12% dan 18%, sedangkan Na-CMC adalah 2,5%, 5% dan 7,5% yang diulang sebanyak empat kali. Pengujian yang dilakukan meliputi kadar air, tingkat higroskopis, total fenol, aktivitas antioksidan, warna dan pH. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan ANOVA dengan α = 5% untuk mengetahui apakah ada perbedaan nyata di antara perlakuan. Jika hasil ada beda nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan α=5%. Hasil penelitian diperoleh bubuk semangka merah dengan penambahan maltodekstrin memiliki kadar air 1,68-3,65%; tingkat higroskopis 9,27-11,56%; total fenol 437,9543-887,9543 mg GAE/g, aktivitas antioksidan 34,15-75,79% RSA, warna dengan L=49,0-61,; C=25,4-28,2; H=33,6°-35,7° dan pH 6,14-6,34. Bubuk semangka merah dengan penambahan Na-CMC memiliki kadar air 2,85-3,67%; tingkat higroskopis 16,87-23,65%; total fenol 224,3183-673,1820 mg GAE/g, aktivitas antioksidan 23,51-72,18% RSA, warna dengan L=42,8-46,0C=27,8-30,1; H=26,4°-28,7°, dan pH 7,10-7,51.