Daftar Isi:
  • PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kemasan plastik. Saat ini perusahaan harus mampu dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu yang merugikan finansial. Waste hasil proses produksi merupakan aspek yang mempengaruhi keuntungan perusahaan. Waste yang besar menunjukkan indikasi dari banyaknya bahan baku yang hilang dan terbuang. Penelitian ini berfokus untuk mengurangi waste defect pada proses blow molding dengan pendekatan lean six sigma. Dalam tahapannya akan dibantu dengan menggunakan DMAIC, Diagram Pareto, Diagram Fishbone, metode FMEA. Mula-mula dilakukan pengumpulan data dilapangan. Setelah itu dilakukan identifikasi jenis defect yang timbul, kemudian dihitung nilai DPMOnya. Tahap berikutnya dilakukan penentuan waste kritis, dan dilanjutkan dengan mencari akar permasalahan terjadinya insiden yang menyebabkan waste defect. Pada tahap terakhir mencari solusi permasalahan. Dari penelitian diketahui bahwa defect yang paling banyak terjadi pada proses blow molding adalah gumpalan. Penyebab utama yang muncul akibat defect gumpalan adalah cara start awal mesin yang kurang tepat. Mayoritas kesalahan terjadi karena faktor metode dan manusia. Maka perlu dilakukan beberapa usaha untuk peningkatan dan pengendalian proses