Pengaruh tingkat konservatisma akuntansi terhadap praktik manajemen laba dengan mekanisme corporate governance sebagai variabel pemoderasi Pada perusahaan manufaktur
Main Author: | Wakum, Donny Gitario |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/2810/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/2810/ |
Daftar Isi:
- Manajemen laba merupakan suatu tindakan yang dilakukan melalui pilihan kebijakan akuntansi untuk memperoleh tujuan tertentu. Oleh karena itu, dalam upaya untuk menghasilkan laporan keuangan andal dan terpercaya yang terbebas dari praktik manajemen laba, maka lahirlah konsep konservatisma akuntansi. Konservatisma mensyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk mengakui laba dibandingkan pada saat mengakui rugi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat konservatisma akuntansi terhadap praktik manajemen laba, serta untuk mengetahui apakah mekanisme corporate governance seperti: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan komite audit dapat menjadi variabel pemoderasi antara pengaruh tingkat konservatisma akuntansi terhadap praktik manajemen laba. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di bursa efek Indonesia dengan periode waktu 2009-2012. Teknik analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi sederhana dan menggunakan pengujian model regresi berganda. Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa variable konservatisma akuntansi (CON) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap praktik manajemen laba (EM). Untuk variabel kepemilikan manajerial (KM) dan dewan komisaris independen (DEW) mampu menjadi variabel moderasi. Sedangkan Kepemilikan institusional (KI) dan komite audit (KA) tidak mampu menjadi variabel pemoderasi antara hubungan tingkat konservatisma akuntansi terhadap manajemen laba