Analisis kecukupan stok bahan bakar minyak Pertaseries di SPBU dengan menggunakan simulasi arena (studi kasus di Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo)
Daftar Isi:
- Meningkatnya jumlah penduduk di suatu daerah memicu meningkatnya tingkat kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sarana bahan bakar kendaraan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya stasiun pengisian dan pendistribusian BBM di suatu daerah tertentu guna memenuhi kebutuhan BBM. Seperti halnya yang terjadi pada Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo yang hanya memiliki satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melayani beberapa Kecamatan sekitar, antara lain Kecamatan Pulung, Kecamatan Jenangan, dan Kecamatan Sooko. Luasnya wilayah yang dilayani SPBU Kecamatan Pulung berakibat pada ketidakseimbangan antara suplai BBM dan tingkat kebutuhan BBM masyarakat khususnya jenis Pertaseries. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya kajian mengenai tingkat kebutuhan BBM khususnya Pertaseries, sekaligus memberikan solusi mengenai penyeimbangan supply dan demand BBM. Alternatif dari pemecahan masalah tersebut adalah dengan memperoleh data pelayanan SPBU menggunakan metode observasi dan kemudian dibuat simulasi mengenai pelayanan pengisian BBM dengan software Arena. Penggunaan simulasi ini untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dari sistem pelayanan SPBU. Berdasarkan kondisi yang terjadi perlu adanya alternatif usulan untuk memperbaiki sistem manajemen persediaan BBM di SPBU yaitu dengan mengubah batas minimal nilai ROP Pertalite tidak boleh dibawah dari 2000 liter sedangkan batas minimal nilai ROP Pertamax tidak boleh dibawah dari 500 liter supaya tidak terjadi lost customers.