Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengungkapkan tentang perundungan etnis tionghoa dalam film ngenest. Peneliti menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Peirce untuk melihat bagaimana perundungan dalam film ngenest terjadi.perundungan sendiri merupakan sebuah hasrat atau keinginan untuk menyakiti dan menyebabkan orang lain menderita. Dengan analisis Semiotika model Charles Sanders Peirce, peneliti menemukan adanya bentuk-bentuk perundungan yang dialami oleh etnis tionghoa dalam film ngenest tersebut. Berdasarkan analisis Ikon, Indeks, dan Simbol. Peneliti menemukan adanya gambaran mengenai adanya mengenai bentuk-bentuk perundungan baik secara fisik maupun non-fisik. Bentuk-bentuk dari perundungan fisik pun yang dialami pun berbagai macam seperti didorong,dijambak,mengambil makanan secara paksa,hingga menimbulkan luka.Perundungan non fisik yang dialami pun berbagai macam seperti dipanggil menggunakan kata cina , mengejek sipit serta sampai menghina profesi Ada juga beberapa mengenai terjadinya perundungan yang dialami oleh etnis Tionghoa. Yang pertama, adanya perbedaan ras/etnis. Kedua, memiliki ciri-ciri seperti ukuran fisik yang besar atau memiliki kekuasaan diantara teman-temannya. Ketiga, korban perundungan cenderung menarik diri, depresi, cemas dan takut akan situasi baru. Keempat, korban perundungan biasanya merupakan merupakan anak yang ras atau etnisnya dipandang inferior dan Perundungan fisik merupakan jenis perundungan yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi diantara bentuk-bentuk penindasan lainnya. Kelima, korban perundungan juga mengalami kekerasan secara fisik dan verbal yang mereka terima sering menjadi faktor trauma untuk jangka pendek dan jangka panjang. Keenam, terjadinya perundungan ini juga diakibatkan karena adanya perbedaan kelas (senioritas).Ketujuh, perundungan jenis verbal merupakan bentuk penindasan yang paling xv umum digunakan. Kedelapan, terdapat beberapa bentuk perundungan antara lain Direct verbal attack dan juga Direct physical Kesembilan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi remaja melakukan tindakan beresiko. Faktor tersebut adalah salah satunya ada faktor keluarga