Daftar Isi:
  • Problem-focused coping merupakan salah satu bentuk coping yang bertujuan untuk mengurangi stresor, yang digunakan oleh penderita obesitas pada masa dewasa madya. Masa dewasa madya merupakan periode maksimal pada saat seseorang produktif dan mendapatkan penghargaan, baik dalam hal kekuatan, prestise, dan uang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi problem-focused coping pada penderita obesitas adalah persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima oleh penderita obesitas baik dari keluarga dan ternan, sehingga tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima dengan problem-focused coping pada penderita obesitas. Subjek penelitian (N=68) adalah penderita obesitas yang berusia 40-60 tahun dan disesuaikan dengan rumus Body Mass Index (BMI ) 225 dan memiliki gejala stres. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non random sampling yakni dengan teknik incidental sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu berupa skala. Data yang diperoleh dianalisis sebelumnya dengan menggunakan uji asumsi dan ternyata tidak memenuhi syarat uji asumsi sehingga digunakan teknik korelasi non parametrik yakni dengan teknik Kendall's tau_b, dengan taraf kepercayaan minimal 95% (atau taraf kesalahan minimal 5%). Hasil analisis mendapatkan koefisien korelasi sebesar 0,319 dengan nilai P = 0,000 (P < 0,05)-signifikan, yang berarti bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima dengan problem-ffocused coping pada penderita obesitas. Makin positif persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima, maka makin tinggi pula problem-focused coping pada penderita obesitas. Sebaliknya, makin negatif maka makin rendah pula problem-focused coping pada penderita obesitas. Sumbangan efektif variabel problem-focused coping ditinjau dari persepsi terhadap dukungan sosial yang diterima sebesar 10% dan masih ada 90% faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi problem-focused coping antara lain faktor kepribadian, jenis kelamin, tingkat pendidikan, perkembangan usia, konteks lingkungan, sumber individual, dan status sosial ekonomi.