Uji potensi tabir surya daging buah labu kuning (Cucurbita moschata duch)
Daftar Isi:
- Indonesia adalah negara beriklim tropis dan disinari matahari setiap tahun, karena letaknya yang berada di sekitar garis khatulistiwa. Sinar matahari yang terus menerus mengenai kulit dapat menyebabkan berbagai masalah kulit diantaranya penggelapan warna kulit, kulit terbakar bahkan kanker kulit. Untuk mencegah hal tersebut , banyak dikembangkan produk tabir surya (sunscreen). Penggunaan bahan alam sebagai bahan obat sudah dipercaya sejak dahulu, dan masih digunakan secara turun temurun. Bahan alam yang berpotensi dikembangkan menjadi tabir surya adalah buah labu kuning. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai SPF ekstrak methanol daging buah labu kuning sebagai tabir surya. Metode yang dipakai adalah spektrofotometri UV-Vis dengan konsentrasi ekstrak 10% dan 20% pada panjang gelombang 290-320nm. Nilai SPF dihitung dengan menggunakan persamaan Mansur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF yang dihasilkan ekstrak methanol daging buah labu kuning dengan konsentrasi 10% adalah 15,467. Nilai SPF ekstrak methanol daging buah labu kuning dengan konsentrasi 20% adalah 23,109 . Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak methanol daging buah labu kuning 20% berpotensi digunakan sebagai tabir surya perlindungan sedang.