Daftar Isi:
  • Ideologi mengenai budaya patriarki dimana perempuan masih berada dalam posisi yang tertindas baik dalam tradisi budaya Jawa, perempuan dalam ranah pekerjaan hingga dalam ranah hubungan percintaannya. Selain perempuan di haruskan untuk memiliki peran ganda dalam ranah domestik maupun publik, juga belum ditemukan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja karena tenaga kerja perempuan masih berada dalam kontrol laki-laki dan perempuan masih dapat menyelesaikan pekerjaan domestik dan publik dengan sendirinya. Dalam film Mantan Manten ini berbeda dengan film lainnya, dalam film Mantan Manten menampilkan perempuan menjadi seorang pekerja dalam sebuah perusahaan, perempuan dan laki-laki berada dalam suatu ranah yang sama dalam dunia pekerjaan. Tenaga kerja perempuan masih berada dalam kontrol laki-laki. Penelitian ini akan mengungkap bagaimana penggambaran perempuan dalam film Mantan Manten. Penelitian ini menggunakan metode semiotika Charles S. Peirce yang untuk menganalisis tanda menggunakan ikon, indeks dan simbol serta menggunakan Pendekatan kualitatif, jenis penelitian bersifat deskriptif sehingga nantinya akan mudah menguraikan bagaimana penggambaran perempuan dalam film tersebut. Hasil penelitian ini yaitu perempuan bekerja dalam ranah publik dan juga domestik menimbulkan adanya beban ganda perempuan. Beban ganda terjadi ketika perempuan harus menyelesaikan pekerjaan domestik dan publik dengan sendirinya. Selain itu, belum di temukan adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.