Hubungan tingkat pengetahuan dengan ketepatan swamedikasi obat laksatif pada masyarakat di Surabaya
Daftar Isi:
- Mengobati diri sendiri atau yang lebih dikenal dengan swamedikasi berarti mengobati segala segala keluhan dengan obat – obatan yang dapat di beli bebas di Apotek atau toko obat dengan inisiatif atau kesadaran diri sendiri tanpa nasehat dokter. Salah satu penyakit yang dapat diobati sendiri adalah sembelit. Dalam mengatasi susah buang air besar masyarakat biasanya membeli obat di Apotek tanpa menggunakan resep dokter. Laksatif atau pencahar merupakan obat-obatan yang dapat digunakan secara swamedikasi, yaitu zat zat yang dapat menstimulasi gerakan peristaltik dinding usus pada saat terjadi konstipasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai konstipasi secara swamedikasi dan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketepatan swamedikasi pada masyarakat yang menggunakan obat laksatif di Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS dengan uji chi square. Uji validitas pertanyaan kuesioner tingkat pengetahuan dan ketepatan swamedikasi dilakukan terhadap 20 orang responden dan mendapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) <0,05. Uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,966 dan kuesioner ketepatan swamedikasi sebesar 0,969 sehingga instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Hasil yang didapatkan adalah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya terhadap ketepatan swamedikasi obat laksatif masuk dalam kategori cukup (295 responden), serta untuk ketepatan swamedikasi masyarakat Surabaya masuk dalam kategori tepat (319 responden).