Intensi untuk melakukan juvenile delinquency ditinjau dari persepsi remaja terhadap pola asuh otoritatif orangtua

Main Author: Pratiwi, Gema Citra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Widya Mandala Catolic University , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.wima.ac.id/261/1/Abstrak.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/2/BAB%201.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/3/BAB%202.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/4/BAB%203.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/5/BAB%204.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/6/BAB%205.pdf
http://repository.wima.ac.id/261/
Daftar Isi:
  • Saat ini juvenile delinquency kian mengerikan ditengah masyarakat, padahal seorang remaja merupakan bibit pemegang kunci keberhasilan suatu Negara di masa depan. Munculnya juvenile delinquency awalnya erat kaitannya dengan temperamen, konstitusi kejiwaan yang galau semrawut, konflik batin dan frustasi yang akhirnya ditampilkan secara spontan keluar. Maka, diperlukan peran orang tua untuk memberikan pengaruh positif bagi prevensi kesehatan mental didalam setiap anggota keluarganya dalam bentuk pola asuh otoritatif orangtua. Yang dalam penelitian ini dipersepsikan oleh remaja sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara persepsi remaja terhadap pola asuh otoritatif orangtua dengan intensi untuk melakukan juvenile delinquency. Subjek penelitian (N=34) adalah para siswa SMPK Santo Mikael Surabaya yang berusia 13-18 tahun dan tinggal bersama orang tua. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, sedangkan pengumpulan data menggunakan skala intensi untuk melakukan juvenile delinquency, skala persepsi remaja terhadap pola asuh otoritatif orangtua. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi non parametrik Kendall’s tau b. Hasil analisis mendapatkan koefisien korelasi sebesar – 0,143 dengan nilai p sebesar 0,250 (p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara persepsi remaja terhadap pola asuh dengan intensi untuk melakukan juvenile delinquency. Secara deskriptif diperoleh hasil bahwa sebagian besar subjek memiliki intensi untuk melakukan juvenile delinquency rendah (44,12%) dan persepsi remaja terhadap pola asuh otoritatif orangtua paling banyak berada pada kategori tinggi (44,12%). Kata kunci: intensi untuk melakukan juvenile delinquency,persepsi remaja terhadap pola asuh otoritatif orangtua