Daftar Isi:
  • Penelitian ini mengungkapkan bagaimana perlawanan perempuan Sumba dalam budaya Sumba itu sendiri. Penelitian ini dianalisa menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce yang berfokus pada ikon, indeks dan simbol dengan pendekatan kualitatif. Budaya Sumba yang kental akan budaya patriarki seakan dipatahkan dalam film ini. Banyak film yang mengangkat tentang Sumba terutama tentang keindahan alamnya tapi sangat sedikit film yang berani untuk mengangkat tentang perlawanan perempuan Sumba. Peneliti menemukan dua macam perlawanan perempuan Sumba yang di tunjukan dalam film. Pertama perlawanan perempuan dengan menggunakan kekerasan seperti membunuh dengan katopo atau meracuni makanan hingga mengambil alih kendaraan dengan menggunakan katopo dan yang kedua perlawanan perempuan dengan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah seperti berdiskusi terhadap perampok hingga polisi. Pada dasarnya budaya Sumba lebih mengutamakan laki-laki dalam segala aspek kehidupan sehingga perempuan seringkali dipandang sebelah mata, hal ini terjadi karena memang sudah menjadi budaya yang turun-menurun dari nenek moyang mereka. Hasil dari penelitian ini adalah perempuan Sumba digambarkan mampu memberikan perlawanan dalam bentuk kekerasan atau diskusi dalam film Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak.