Daftar Isi:
  • Fokus penelitian ini adalah penerimaan fans K-pop atas pesan laki-laki metroseksual dalam iklan Banila Co. Iklan memiliki kekuatan untuk menciptakan budaya baru, Banila Co menampilkan iklan dengan model laki-laki yang membawa atribusi cantik dan feminim. Dengan menggunakan metode reception analysis dimana peneliti membiarkan fans K-pop secara aktif memaknai sebuah teks media melalui interpretasinya berdasarkan frame of reference dan field of experience. Penelitian ini menggunakan paradigma encoding-decoding, metode wawancara in-depth interview, serta menggolongkan hasil penerimaan informan nantinya ke dalam tiga kategori posisi yang dikemukakan oleh Stuart Hall, yakni : dominant-hegemonic code, negotiated code, dan oppositional code. Dalam pembahasan yang pertama peneliti fokus untuk mengetahui pemahaman informan mengenai laki-laki maskulin. Pembahasan yang kedua, membahas mengenai penerimaan informan atas pesan laki-laki cantik dilihat dari makeup, gesture, dan iklan. Dalam pembahasan ini peneliti menarik kesimpulan bahwa informan lebih cenderung berada di posisi dominant-hegemonic code, yang artinya informan atau penonton menerima pesan laki-laki metroseksual yang disampaikan dalam iklan Banila Co.