Daftar Isi:
  • Sorbitol adalah pemanis buatan yang saat ini banyak digunakan sebagai zat aditif dalam industri pangan maupun industri pasta gigi. Sorbitol merupakan gula alkohol yang terbuat dari proses hidrogenasi senyawa glukosa, dimana glukosa dapat diperoleh melalui hidrolisis selulosa dari bahan baku biomassa. Biomassa yang tersedia melimpah di Indonesia salah satunya berupa limbah bonggol jagung. Proses pembuatan sorbitol terdiri dari beberapa tahapan diantaranya delignifikasi bonggol jagung, hidrolisa asam untuk mengubah selulosa menjadi glukosa dan proses hidrogenasi dengan dialiri gas H2 untuk mengubah glukosa menjadi sorbitol. Proses hidrogenasi dilakukan dengan bantuan katalis Ru dengan konversi yang sempurna. Produk utama yang diperoleh adalah larutan sorbitol dengan kemurnian 70%, serta produk samping berupa larutan xilosa yang kemurniannya juga sebesar 70%. Berdasarkan analisa ekonomi pada prarencana pabrik ini, diperoleh bahwa investasi pada pabrik sorbitol dari bonggol jagung dengan metode hidrogenasi katalitik ini prospektif. Berikut adalah rincian dari prarencana pabrik sorbitol: Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Status perusahaan : Swasta Produksi : Sorbitol Kapasitas produksi : 70.000 ton/tahun Waktu operasi : 330 hari/tahun Sistem operasi : Semi-kontinyu Masa konstuksi : 4 tahun Waktu mulai beroperasi : Tahun 2025 Bahan baku : Bonggol jagung Kapasitas bahan baku : Bonggol jagung sebesar 226.112,72 ton/tahun Utilitas : Air sungai= 5.088,89m3/hari, Listrik = 1717,74 kW/tahun IDO = 20.364.899,57L/tahun Solar= 39,25 m3/tahun LNG = 126.519,19m3/tahun Jumlah tenaga kerja : 130 orang Lokasi pabrik : Kawasan Industri Tuban, Jawa Timur Analisa ekonomi : o Fixed Capital Investment (FCI) : Rp 499.067.007.917 o Working Capital Investment (WCI) : Rp. 654.948.162.793 o Total Production Cost (TPC) : Rp 758.319.041.330 o Penjualan per tahun : Rp 1.100.388.743.515 Analisa ekonomi dengan metode Discounted Flow pada harga jual ideal : • Rate of Return (ROR) sebelum pajak : 15,65% • Rate of Return (ROR) sesudah pajak : 9,69% • Rate of Equity (ROE) sebelum pajak : 38,96% • Rate of Equity (ROE) sesudah pajak : 24,11% • Pay Out Time (POT) sebelum pajak : 5,21 tahun (5 tahun 2 bulan 16 hari) • Pay Out Time (POT) sesudah pajak : 6,56 tahun (6 tahun 6 bulan 22 hari) • Break Even Point (BEP) : 40,26 %