Studi adsorpsi hidrogel selulosa/TiO2 terhadap metilen biru
Main Authors: | Heryanto, Michael, Kurniandra, Agatha Mariska Septantria |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Engineering
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/19/ABSTRAK.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/2/BAB%20I.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/3/BAB%20II.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/4/BAB%20III.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/6/BAB%20V.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/24716/ |
Daftar Isi:
- Selulosa sebagai polisakarida alami dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan hidrogel. Sebelum pembentukan hidrogel, dilakukan pelarutan selulosa dengan menerapkan metode pelarutan panas-dingin. Dalam metode ini, serat selulosa dilarutkan dengan menggunakan pelarut yang terbuat dari campuran NaOH dan urea. Selulosa yang telah terlarut kemudian ditaut-silangkan dengan bantuan crosslinker berupa epiklorohidrin (ECH). Berbagai variasi massa selulosa (1–9% berat) digunakan untuk membuat hidrogel. Karakterisasi terhadap hidrogel dilakukan yaitu water retention, FTIR, SEM, dan XRD. Selanjutnya, hidrogel juga dimodifikasi dengan menambahkan partikel TiO2 dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dari hidrogel nantinya. Hidrogel selulosa dengan dan tanpa TiO2 diaplikasikan untuk pemurnian air dari pewarna secara adsorpsi. Adsorbat yang digunakan dalam proses adsorpsi ini adalah metilen biru. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hidrogel selulosa dengan 7% berat selulosa memiliki water retention paling tinggi 697,7737%. Karakteristik FTIR menunjukkan adanya interaksi antara NaOH, urea, selulosa, dan ECH pada hidrogel selulosa dan TiO2 pada gugus hidroksil pada NaOH dan selulosa serta amina pada urea. Karakteristik SEM menunjukkan adanya pori dan jaring pada struktur hidrogel selulosa dan TiO2 menempel dan menutup sebagian pori pada jaringan hidrogel selulosa/TiO2. Grafik XRD menunjukkan adanya kristalinitas meningkat setelah penambahan TiO2 menunjukkan Hidrogel selulosa 7% kemudian diuji kemampuan adsorpsinya secara isoterm dan kinetik. Hasil percobaan adsorpsi isotherm menunjukkan bahwa kapasitas maksimum adsorpsi yang dapat dicapai adalah sebesar 593,1676 mg/g (untuk hidrogel selulosa) dan 34,2753 mg/g (untuk hidrogel selulosa-TiO2), keduanya pada suhu 70°C. Persamaan Sips didapati memberikan kecocokan tertinggi dengan data hasil percobaan, yaitu dengan R2 sebesar 0,9992 dan SSE. Model kinetika adsorpsi hidrogel selulosa dan hidrogel selulosa-TiO2 belum bisa ditentukan karena data kinetika tersebut perlu diulang kembali secara teliti untuk membuktikan kinetika reaksi yang benar karena R2 yang diperoleh rendah.