Daftar Isi:
  • Karakter gay dalam film pendek Pria cenderung menampilkan tekanan lingkungan yang menganggap kelompok homoseksual gay berbeda dan dianggap tidak normal. Tekanan terhadap budaya heteronormatif membuat karakter gay dalam film dianggap berbeda dengan karakter lain dan terkesan tertutup untuk menampilkan jati dirinya. Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif model aktan milik Algirdas Greimas. Konsep Homoseksual yang memiliki ketertarikan sesama jenis ini tampak dari karakter Gay dalam film Pria yang menampilkan karakter Gay sebagai seseorang yang malu dalam menunjukan orientasi seksualnya, berpenampilan feminim, dan kesulitan dalam membuat keputusan secara mandiri. Hal tersebut menunjukan bahwa karakter gay dalam film Pria menampilkan karakter yang terbagi menjadi tiga poin. Pertama, karakter gay sebagai seseorang yang takut dan malu dalam menunjukan orientasi seksualnya atau melewati proses coming out. Kedua, karakter gay ditampilkan dengan sikap yang feminim dan cenderung berperilaku seperti wanita. Ketiga, karakter gay diwujudkan dengan seseorang yang tidak dapat mengambil keputusan secara mandiri. Walaupun proses keterbukaan terhadap orientasi seksualnya tampak pada akhir film, namun dominasi karakter yang merujuk pada pola kehidupan sosial yang menyimpang dan tidak sesuai dengan tatanan yang ada masih melekat sebagai posisi yang selalu ditampilkan oleh media.