Daftar Isi:
  • Seks pranikah merupakan permasalahan sosial yang sering ditemui sekarang ini. Hubungan seks pranikah adalah hubungan seksual antara dua individu sebelum menikah. Konsekuensi seks pranikah menyebabkan dampak negatif bagi yang melakukan. Terlebih ketika hubungan tersebut harus berakhir dengan putusnya jalinan cinta. Hal ini merugikan perempuan akibat norma sosial dan agama yang ada di masyarakat. Dalam kondisi ini perempuan harus melakuka penerimaan diri. Peneliti tertarik mengkaji dari segi psikologis tentang dinamika yang terjadi pada proses penerimaan diri tersebut. Dalam mengkaji mengenai penerimaan diri masih kurang penelitian yang terkait pada fenomen seks pranikah ini. Dengan metode kualitatif dan pendekatan fenomenalogis, peneliti melakukan wawancara kepada dua orang informan yang telah melakukan seks pranikah dan telah putus dengan pasangannya. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling dan snowball sampling. Validitas yang dilakukan adalah validitas komunikatif dan validitas argumentatif. Hasil penelitian menemukan bahwa dinamika penerimaan diri pada perempuan meliputi dukungan sosial, pola pikir, dan pola afeksi yang mengawali permulaan penerimaan diri. Hal tersebut diikuti dengan adanya usaha, emosi positif, emosi negatif, coping, pemaknaan dan pemahaman diri. Di samping hal tersebut terdapat faktor yang menghambat proses tersebut. Hasil penerimaan diri dapat terlihat melalui pola pikir, pola afeksi, pola perilaku dan harapan. Disamping itu berpengaruh terhadap relasi sosial informan saat ini.