Efektivitas gel ekstrak etanol bawang putih (allium sativum) terhadap kepadatan kolagen dan panjang luka pada luka insisi tikus (ratus novergicus) galur wistar
Main Author: | Ola, Monica Gricelya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/23426/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/23426/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi merupakan salah satu jenis dari luka terbuka yang terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Bawang putih (Allium sativum) termasuk tanaman yang dipercaya mempunyai kandungan yang berpotensi sebagai agen anti-mikrobia yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sediaan diformulasi dalam bentuk gel karena memiliki efek dingin saat digunakan sehingga mampu memberikan kenyamanan pada daerah yang mengalami luka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas gel ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum)terhadap proses penyembuhan luka. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 18 ekor tikus putih jantan galur Wistar sebagai subyek penelitian dibagi 3 kelompok perlakuan, kelompok kontrol (-), kelompok positif (povidon iodin) dan kelompok ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum) kemudian dilakukan pengukuran panjang luka dan kepadatan kolagen pada hari ke-3 dan hari ke-7. Analisis data menggunakan One Way Anova dilanjutkan uji Duncan Test. Hasil penelitian gel esktrak etanol bawang putih (Allium sativum) menyembuhkan luka insisi dengan presentase penyembuhan panjang luka 100%, gel ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum) dapat meningkatkan kepadatan kolagen hari ke-3 (230,80a±0.87) dan hari ke-7 (240,40a±4,58) dibandingkan dengan kontrol (+) hari ke-3 (223,80b±1,11), hari ke-7 (226,93b±0,70) dan kontrol negatif (-) hari ke-3 (223,00b±3,81), hari ke-7 (224,00b±1,40). Kepadatan kolagen menghasilkan nilai rata-rata tertinggi pada hari ke-7 (240,40a±4,58).