Daftar Isi:
  • Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis) adalah salah satu kacang lokal yang umum dimanfaatkan oleh masyarakat sebgai bahan baku pembuatan tempe. Kacang koro pedang memiliki kelebihan antara lain mudah dibudayakan karena tahan lahan asam dan tahan kering (Gozal, 2015). Dalam pengolahannya kacang koro pedang memiliki kandungan glukosida sianogen (HCN) sehingga apabila dikonsumsi secara langsung akan berefek negatif bagi tubuh. Kandungan tersebut dapat dihilangkan dengan melakukan proses pemanasan, perendaman dan fermentasi. Selain proses pengolahan kacang, bagian terpenting lainnya adalah proses pengupasan. Kulit ari yang dimiliki kacang koro pedang cukup tebal sehingga jika dilakukan secara tradisional maka akan mengakibat kan kelelahan pada pekerja dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terdapat kekurangan pada alat terdahulu yang perlu diperbaiki, maka dari itu akan dibuat perancangan ulang pada alat tersebut. Beberapa bagian ini meliputi dimensi alat, ruang pengupasan, dan posisi lever yang kurang tepat. Sebagai media utama untuk mengupas kacang koro pedang. Dengan mempertimbangkan menggunakan data antropometri dan metode TRIZ sebagai media untuk melakukan perancangan alat pengupas kacang koro pedang telah didapatkan solusi yang telah dilakukan. Dimensi dan posisi part yang digunakan sudah sesuai dengan rata-rata tinggi badan manusia yang ada di Indonesia serta ruang pengupasan diubah dari vertikal menjadi horizontal dengan rotari disc.