Daftar Isi:
  • PT. Krisanthium Offset Printing (KOP) adalah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan, khususnya cetak kemasan (folding box). Setiap harinya, PT. KOP dapat memproduksi berbagai produk dari berbagai konsumen. Namun, proses produksi yang ada, jauh dari kata sempurna. Salah satu masalah yang sering terjadi pada proses produksi adalah banyak barang defect yang dihasilkan setiap produksi. Hal ini berdampak pada kerugian biaya dan kepuasan pelanggan. Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis mode kegagalan yang berakibat pada dihasilkannya defect. Mode kegagalan ini akan diranking sesuai Risk Priority Number (RPN). Setelah itu, peneliti juga menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA), yaitu metode analisis dengan pendekatan Top Down, untuk mencari tahu akar permasalahan yang terjadi. Hasil dari FMEA yaitu ditemukannya tiga mode kegagalan dengan nilai RPN terbesar yang berpengaruh pada defect yaitu “Hasil produksi kurang terkontrol” dengan RPN 80, “Warna tidak sesuai standar” dengan RPN 48, dan “Terdapat kecacatan pada gambar” dengan RPN 30. Dengan metode FTA, dianalisis akar permasalahan dari mode-mode kegagalan tersebut. Setelah dibuat Fault Tree Diagram dan dicari minimal Cut Set-nya, maka direkomendasikan beberapa perbaikan seperti sosialisasi sampling plan yang baik dan benar, perancangan program pelatihan, pembuatan Gugus Kendali Mutu, serta pemilihan supplier yang baik.