Perbandingan sintesis metode konvensional dan iradiasi gelombang mikro pada pembuatan senyawa 2,2’-dihidroksidibenzalaseton
Main Author: | Mirnasari, Diana Luky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/22618/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/43/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/22618/ |
Daftar Isi:
- Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis senyawa 2,2’-dihidroksidibenzalaseton dengan metode konvensional dan iradiasi gelombang mikro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang lebih efisien untuk mensintesis senyawa 2,2’-dihidroksidibenzalaseton jika ditinjau dari jumlah rendemen hasil sintesis. Senyawa tersebut disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen Schmidt dengan mereaksikan senyawa 2-hidroksibenzaldehid dengan aseton dalam suasana basa. Senyawa hasil sintesis dianalisis dengan KLT, titik leleh dan spektrofotometer inframerah. Senyawa yang terbentuk adalah senyawa 2,2’-dihidroksidibenzalaseton. Persentase rata-rata hasil sintesis yang dihasilkan metode konvensional adalah 72,67% ± 1,15, sedangkan metode iradiasi gelombang mikro adalah 27,5% ± 4,33. Metode iradiasi gelombang mikro menghasilkan rendemen yang lebih kecil diperkirakan karena adanya reaksi cannizzaro yang menyebabkan terbentuknya senyawa lain. Berdasarkan rendemen hasil sintesis, maka dapat disimpulkan bahwa metode konvensional merupakan metode yang lebih efisien.