Daftar Isi:
  • Remaja dikatakan sebagai masa transisi, terdapat perubahan yang terjadi baik perubahan secara fisik, emosionalitas, sosial dan pola pikir. Secara fisik, perubahan yang terjadi pada masa remaja diidentikan dengan organ-organ baik dari remaja putri maupun putra mengalami kematangan atau dimaknai dengan istilah pubertas. Perubahan yang terjadi pada masa remaja menyebabkan remaja menjalin hubungan yang disebut sebagai pacaran. Perilaku berpacaran yang semula sesuai dengan norma-norma yang berlaku menjadi menyimpang jauh dan dikenal dengan istilah pergaulan bebas hingga melakukan perilaku seksual, tentu saja perilaku tersebut dilandasi oleh berbagai faktor pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan (Decision Making) merupakan pemilihan dari berbagai alternatif perilaku menjadi satu perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pengambilan keputusan dari remaja putri yang melakukan seks pranikah atau premarital intercourse. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologis. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis tematik model induktif. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Informan dalam penelitian ini merupakan dua remaja putri di Surabaya yang telah melakukan perilaku seks pranikah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi remaja putri melakukan premarital intercourse adalah (1) faktor sosial, (2) faktor biologis dan (3) faktor psikologis. Faktor sosial ajakan dari pasangan dan tidak adanya pendidikan seksual dari keluarga yang menyebabkan informan mencari tahu secara mandiri. Faktor biologis meliputi seks merupakan suatu kebutuhan dan faktor psikologis meliputi kontrol diri (self control) yang rendah terhadap ajakan pasangan,serta informan memiliki rasa sayang dan cinta yang berlebihan kepada pasangan sehinga rela untuk melakukan hubungan seksual.