Pola regimentasi obat antihipertensi pada pasien penyakit ginjal di instalasi rawat inap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
| Main Author: | Sasmita, Milha Nindya |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2010
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/2167/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/7/BAB%206.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/8/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/2167/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola regimentasi obat antihipertensi pada pasien penyakit ginjal di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya serta menganalisis DRPs terkait terapi yang diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dan retrospektif dengan sampel berupa data rekam medik kesehatan (RMK) pasien penyakit ginjal yang mendapat terapi antihipertensi di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya periode Juni 2008 sampai Desember 2009. Dari hasil penelitian, didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan adalah golongan diuretik yaitu diuretik loop (furosemid) dan diuretik hemat kalium (spironolakton), golongan ACEI (captopril, lisinopril, ramipril, dan imidapril), golongan ARBs (valsartan), golongan CCBs (nifedipin, amlodipin, dan diltiazem), golongan �-bloker (atenolol dan bisoprolol), serta golongan �-bloker (terazosin). Jumlah pasien yang mendapatkan terapi awal menggunakan obat antihipertensi tunggal sebanyak 5 pasien (12,5%), sedangkan 35 pasien (87,5%) mendapatkan terapi antihipertensi menggunakan kombinasi 2 sampai 4 macam obat antihipertensi. DRPs yang dapat diamati dari penelitian ini yaitu tidak dilakukan penyesuaian dosis untuk obat antihipertensi golongan diuretik loop (furosemid) sebesar 14,7% dan ACEI (ramipril) sebesar 1,3%, ketidakpatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan dokter yaitu 3 pasien (7,5%) keluar dari rumah sakit dengan pulang paksa dan 11 pasien menolak menjalani hemodialisis (27,5%), serta kemungkinan interaksi antara obat antihipertensi dengan obat lain yang meliputi interaksi yang potensial terjadi antara ACEI dengan allopurinol, furosemid, spironolakton, KCl, antasida, digoksin, dan NSAIDs, interaksi antara furosemid dengan ranitidin, NSAIDs, dan �-bloker (terazosin), serta interaksi antara ARBs (valsartan) dengan spironolakton, dan interaksi antara �-bloker dengan antasida dan CCBs.
