Studi efek antibakteri ekstrak metanol batang tanaman zaitun (olea europaea) terhadap bakteri staphylococcus aureus
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Pengobatan herbal mulai menjadi alternatif untuk mengobati berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian yang sudah terbukti, tanaman zaitun (Olea europaea) mempunyai potensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Obat untuk mengatasi infeksi bakteri adalah antibiotik dan pajanan yang tinggi terhadap antibiotik meningkatkan terjadinya resistensi. Pada akhir dekade 1940 menunjukkan bahwa 28% bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) sudah resisten terhadap penicillin. Beberapa kelas antibiotik mulai diciptakan untuk mengatasi infeksi S. aureus, akan tetapi bakteri ini menunjukkan kemampuan unik untuk merespon cepat beberapa antibiotik baru tersebut untuk menghasilkan resistensi. Sehingga diperlukan alternatif lain untuk mengatasi infeksi bakteri ini. Tujuan : Mengetahui efek ekstrak metanol batang tanaman zaitun (Olea europaea) sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode : Penelitian ini menggunakan studi eksperimental non-equivalent control group design dengan metode broth microdilution, menggunakan konsentrasi ekstrak 200 – 51.200 μg/mL. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) didapatkan dari hasil pembacaan spektrofotometer dan nilai Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) didapatkan dari hasil streaking pada media agar. Hasil : Pada penelitian ini nilai KHM pada konsentrasi 200 – 51.200 μg/mL tidak dapat dievaluasi karena menunjukkan garis tidak linear dan nilai KBM tidak ditemukan, tetapi terjadi pengurangan jumlah koloni pada konsentrasi 51.200 μg/mL sebanyak 50%. Simpulan : Ekstrak metanol batang tanaman zaitun terbukti tidak memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 – 51.200 μg/mL.