Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Keluhan muskuloskeletal (MSDs) adalah kelainan yang melibatkan sistem muskuloskeletal yang dapat disebabkan atau diperparah akibat bahaya yang ada di lingkungan kerja. Faktor-faktor pada pekerjaan yang menyebabkan munculnya MSDs berupa peregangan otot yang berlebihan, aktivitas berulang, postur kerja yang janggal. Postur kerja yang janggal yang dipertahankan dalam waktu lama akan menimbulkan keluhan dan menyebabkan produktivitas pekerja yang menurun yang berdampak bagi pekerja dan perusahaan. Tujuan: Mengetahui korelasi postur kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pabrik beton bagian produksi PT. X Bali. Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional yang diikuti oleh 43 pekerja pabrik beton bagian produksi dengan teknik consecutive sampling. Penelitian dilaksanakan di pabrik beton yang terletak di Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra No. 2461, Kabupaten Gianyar, Bali pada tanggal 15 Juli – 17 Juli. Pengukuran postur kerja dilakukan dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan penilaian keluhan muskuloskeletal dengan Nordic Body Map (NBM). Uji statistik yang digunakan adalah kendall’s tau-c untuk mengetahui hubungan dan kekuatan korelasi antara postur kerja dengan MSDs. Hasil: Didapatkan tingkat risiko postur kerja responden terbanyak pada risiko sedang (46,5%). Tingkat keluhan muskuloskeletal pada responden terbanyak pada risiko sedang (46,5). Keluhan terbanyak dirasakan di pinggul dan bahu. Analisis korelasi postur kerja dengan keluhan muskuloskeletal didapatkan (p=0,000) dan (=0,769). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi positif kuat antara postur kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Semakin tinggi risiko postur kerja yang dimiliki oleh responden maka semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh responden.