Daftar Isi:
  • Hasil perkebunan dan pertanian seperti tanaman teh merupakan salah satu sumber devisa negara selain minyak dan gas yang banyak diekspor ke pasar internasional. Teh berasal dari tanaman Camelia sinensis yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh karena memiliki kandungan senyawa polifenol. Teh terbagi menjadi empat jenis yaitu teh putih, teh hijau, teh hitam dan teh oolong yang berbeda pada proses pengolahannya. Teh hitam merupakan produk utama yang diproduksi oleh PT. Perkebunan Nusantara IX, Jolotigo karena permintaan pasar untuk ekspor lebih tinggi daripada jenis teh yang lainnya. Proses produksi teh hitam pada PT. Perkebunan Nusantara IX, Jolotigo menggunakan metode orthodox, dengan tata letak process layout dan jumlah karyawan sebanyak 831 orang. Hasil produksi teh hitam sekitar ±3300 kg/hari. Produksi tersebut dimulai dari penerimaan bahan baku, analisa pucuk, pelayuan, penggilingan (sortasi basah), oksidasi enzimatis, pengeringan, sortasi kering, pengemasan dan penyimpanan. Bahan pengemasan untuk jenis produk teh hitam yang diekspor menggunakan paper sack. Mutu teh hitam, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, bahan baku, suhu lingkungan, RH lingkungan, bahan pengemasan dan kondisi ruang penyimpanan produk teh hitam tersebut. Mutu merupakan aspek terpenting yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Penjaminan mutu ini didukung dengan adanya sertifikasi yang didapatkan yaitu ISO 9001:2015, Lestari dan Rainforest Alliance. Dalam menjamin mutu produk tersebut, juga diperlukan sanitasi mulai dari sanitasi pabrik, area pengolahan, pekerja, mesin dan peralatan. Hasil dari produksi akan menghasilkan limbah yang harus ditampung dan diolah supaya tidak mencemari lingkungan. Limbah-limbah yang dihasilkan adalah limbah cair, limbah padat, limbah gas serta limbah B3. Selain teh hitam, jenis teh lain yang diproduksi adalah teh hijau. Namun, produksi teh hijau tersebut masih dalam skala kecil dan peralatan pengolahan yang digunakan masih sederhana.