Hubungan antara persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan kecemasan memasuki ruang praktek dokter gigi
Main Author: | Anggraini, Yani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/2006/1/Abstrak.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/7/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/8/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/2006/ |
Daftar Isi:
- Kecemasan sebagai salah satu respon emosional manusia dapat timbul ketika seseorang harus melakukan perawatan di dokter gigi yang merupakan satu satunya tindakan untuk penyembuhan terhadap penyakit pada gigi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien adalah persepsinya terhadap pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan kecemasan memasuki ruang praktek dokter gigi. Subjek penelitian (N = 60) adalah pasien yang berusia antara 16-50 tahun yang akan dirawat di tempat praktek dokter gigi yang berada di Kelurahan Baratajaya, Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara insidental quota sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi non parametrik Kendall tau 'b. Hasil analisis mendapatkan koefisien korelasi (Txy) sebesar 0,004 dengan p = 0,969 (p > 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan kecemasan memasuki ruang praktek dokter gigi. Dengan demikian persepsi pasien terhadap pelayanan kesehatan tidak berpengaruh terhadap kecemasan memasuki ruang praktek dokter gigi. Secara deskriptif diperoleh hasil bahwa sebagian besar subjek penelitian (60%) mempunyai persepsi terhadap pelayanan kesehatan yang tergolong tinggi, sedangkan kebanyakan subjek mempunyai kecemasan memasuki ruang praktek dokter gigi yang berkisar antara sedang (28,33%) dan rendah (48,33%). Disarankan bagi peneliti lain untuk memperluas wilayah penelitian dan membandingkan kecemasan pasien berdasarkan macam penyakit gigi yang akan dirawat.