Laporan Kerja Praktek PT. Rachbini Leather
Main Authors: | Christina M.D, ., Dewi M.M, . |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Engineering
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/1984/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/6/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/7/BAB%206.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/8/BAB%207.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/9/BAB%208.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/10/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/1984/ |
Daftar Isi:
- PT. Rachbini Leather didirikan pada tahun 1969 dan berlokasi di Jalan A. Yani no I, Gedangan-Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan bergerak di bidang penyamakan kulit dengan menggunakan metode penvamakan chrome tanning. Kulit mentah diolah menjadi kulit jadi yang berkualitas dan bervariasi. Untuk mendukung operasi pabrik yang berada di Surabaya telah didirikan pula pabrik PT. Sumber Setia yang terletak di Jalan Basuki Rahmad 134, Mayangan-Probolinggo. Proses penyamakan kulit dimulai di bagian penerimaan dengan melakukan sampling dan penimbangan terhadap kulit mentah yang didatangkan dari supplier. Berdasarkan pemeriksaan kondisi fisik, kulit mentah dibedakan menjadi 2 bagian yaitu kulit mentah berkualitas dan bermasalah. Berdasarkan pemeriksaan jenis, kulit mentah dibedakan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah kulit sapi merah, dan kulit sapi perah, dan kulit sapi jawa. Setelah diseleksi dan penimbangan, kulit mentah diolah menjadi produk kulit jadi melalui tahap proses basah (beam house), tahap proses penyamakan (tanning), dan tahap penyelesaian akhir (finishing). Proses basah (beam house) merupakan tahap awal dari proses penyamakan kulit, yang terdiri dari proses perendaman (Soaking), pengapuran (Liming), pembuangan Kapur (Deliming), Fleshing, pembelahan (Splitting), bating (Beitzen), pengasaman (Pickling). Tahap utama dari proses pengolahan kulit adalah tahap penyamakan, yang terdiri dari penyamakan, penetralan (Neutralizing), pemerahan (Sammying), pengetaman (Shaving), pengecatan dasar (retanning), peminyakan (fat liquoring), pemerasan (Setting), pengeringan (vacuum), pelemasan (Staking), peregangan (Toggling). Tahap penyelesaian akhir bertujuan untuk memperindah penampilan kulit hasil produksi, memperkuat warna dasar kulit, mengkilapkan, menghaluskan, serta menutup cacat atau warna dasar yang tidak rata. Tahap ini meliputi metode finishing, pengukuran dan pengemasan. Untuk membantu kelancaran dalam beroperasi dan berproduksi, maka memerlukan sarana-sarana penunjang yang tergabung dalam unit utilitas. Melalui unit ini sarana air, listrik, dan udara pendingin dapat dihasilkan. Limbah yang dihasilkan oleh PT. Rachbini Leather tidak langsung dibuang ke lingkungan, namun diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan. Pengolahan limbah dilakukan untuk limbah cair yang berasal dari proses basah (beam house) maupun proses penyamakan (tanning). Sedangkan untuk limbah padat dapat digunakan untuk lem kayu, asbes, bahan pembuat karpet dan kulit mentah yang tidak digunakan yang dihasilkan dari proses splitting dapat dijual dan dijadikan kerupuk