Daftar Isi:
  • Kencur (Kaempferia galanga) adalah tanaman dari suku Zingiberaceae yang telah banyak digunakan untuk pengobatan diantaranya sebagai antibakteri. Zat yang biasa digunakan sebagai antibakteri adalah minyak atsiri. Pada proses destilasi, air sisa destilasi biasanya dibuang, padahal dalam air sisa destilasi masih ada senyawa-senyawa lain yang berpotensi sebagai antibakteri, oleh karena itu perlu diteliti mengenai air sisa destilasi rimpang kencur sebagai antibakteri. Pada penelitian ini minyak atsiri dan air sisa destilasi yang didapat dengan destilasi Stahl dengan kecepatan 2-3 ml/menit kemudian dibuat konsentrasi 10, 20, 30, 50, dan 100% dengan emulgator tween 80 10%. Minyak atsiri dan air sisa destilasi yang telah diencerkan diujikan pada Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi sumuran dengan kontrol positif eugenol 2% dan kontrol negatif tween 80%. DHP yang didapat dari minyak atsiri konsentrasi 10, 20, 30, 50, 100%, air sisa destilasi 100% dan eugenol 2% terhadap Staphylococcus aureus berturut-turut adalah 9,64 mm, 12,98 mm, 17,72 mm, 22,89 mm, 30,61 mm, 8,25 mm, dan 17,02 mm, sedangkan terhadap Escherichia coli adalah 8,41 mm, 10,75 mm, 15,69 mm, 20,83 mm, 29,55 mm, 7,21 mm, dan 15,75 mm. Air sisa destilasi konsentrasi 10, 20, 30, 50% dan tween 80 10% tidak menghasilkan DHP baik pada Staphylococcus aureus maupun pada Escherichia coli.