Studi deskriptif kuantitatif subjective well-being pada ibu yang memiliki anak cerebral palsy
Main Author: | Pasalbessy, Fransiska Litania |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/18521/1/ABSTRAK%20SKRIPSI.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/4/BAB%20III%20.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/5/BAB%20IV%20.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/18521/ |
Daftar Isi:
- Subjective well-being penting bagi ibu karena dengan memiliki kesejahteraan yang tinggi ibu mampu melakukan kehidupan dengan baik. Selain itu, seseorang mampu menilai tentang kepuasan diri atas kehidupannya yang sudah tercapai maupun yang akan tercapai, serta mampu mengontrol emosi positif dan emosi negatif dalam diri. Subjective well-being adalah suatu perasaan menyenangkan serta perasaan yang puas akan kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada ibu yang memiliki anak cerebral palsy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian (N=45) ibu yang memiliki anak cerebral palsy. Tempat penelitian di yayasan peduli cerebral palsy dan yayasan penyandang cacat di Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan skala likert yang sudah dimodifikasi yang dibuat oleh peneliti sendiri. Kesimpulannya, ibu yang memiliki anak cerebral palsy memiliki subjective well-being yang tinggi (56%). Hal ini berarti bahwa ibu yang memiliki anak cerebral palsy memiliki kesejahteraan yang tinggi, dengan indikator kepuasan hidup dan afek positif. Sementara itu, aspek yang paling dominan dan memiliki presentase yang sangat tinggi adalah aspek life satisfaction (sebesar 47%) dan aspek afek positif (47%). Hal ini berarti bahwa ibu yang memiliki anak cerebral palsy ternyata puas dengan kehidupan yang selama ini dijalani. Selain itu, ibu tersebut juga memiliki afek positif yang tinggi dan afek negatif yang rendah.