“Ternyata aku tidak sendiri” studi fenomenologi mengenai gambaran serta faktor-faktor resiliensi pada orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri
Main Author: | Junita, Nikita Anastasya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/18185/50/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/23/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/45/BAB%20IV%20%281%29.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/6/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/18185/ |
Daftar Isi:
- Beberapa tahun terakhir, bunuh diri menjadi fenomena yang ramai diberitakan di media massa. Bunuh diri ditemukan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada individu dalam rentang usia 15-29 tahun. Bunuh diri merupakan perilaku yang dilakukan sendiri oleh seseorang dengan tujuan mengakhiri hidupnya. Bunuh diri dilakukan oleh individu dilandasi oleh beberapa faktor antara lain: stres, memiliki masalah dan putus asa. Resiliensi merupakan proses individu untuk dapat bangkit kembali dari peristiwa traumatis yang pernah dialaminya. Resiliensi banyak kaitannya dengan peristiwa traumatis maupun kejadian sulit yang dialami oleh individu. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik analisis data inductive thematic analysis. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri dan tidak pernah terpikir untuk bunuh diri lagi dalam 3 tahun terakhir, informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa individu yang pernah melakukan percobaan bunuh diri bisa bangkit dari keterpurukan yang pernah dialami. Hal tersebut diperoleh dari kondisi diri kedua informan saat ini yang menggambarkan individu yang resilien seperti: optimisme, memiliki kontrol diri, mengevaluasi serta memaknai pengalaman dengan sudut pandang positif, penerimaan diri, koping aktif, memiliki harapan hidup, memiliki tujuan hidup serta upaya untuk mencapainya. Proses resilien pada kedua informan juga didukung oleh faktor seperti: dukungan sosial, dan orang tua.