Daftar Isi:
  • Telah dilakukan uji aktivitas antipiretik dan antiinflamasi senyawa asam O-(4-metoksibenzoil) salisilat pada tikus putih jantan galur wistar. Asam O-(4-metoksibenzoil) salisilat didapat dari reaksi asilasi antara asam salisilat dengan 4-metoksibenzoil klorida. Hasil sintesis tersebut direkristalisasi, diuji kemurniannya dengan titik leleh dan KLT. Aktivitas antipiretik diuji menggunakan metode penginduksi panas pepton 5% dan aktivitas antiinflamasi diuji dengan menggunakan metode paw oedema pada tikus putih. Pada kelompok uji diberikan suspensi asam O-(4-metoksibenzoil) salisilat dengan dosis 30, 45, dan 60 mg/kg BB, dan sebagai pembanding 45 mg/kgBB asetosal. Kelompok kontrol diberikan suspensi PGA 3% dan sebagai penginduksi panas digunakan pepton 5%, semuanya diberikan secara injeksi subkutan. Hasil uji aktivitas antipiretika yang didapat berupa kenaikan suhu tubuh dan persentase penurunan suhu tubuh untuk asam O-(4-metoksibenzoil) salisilat pada dosis 30 mg/kgBB sebesar 35,16%, dosis 45 mg/kgBB sebesar 46,36%, dosis 60 mg/kgBB sebesar 54,62% dan asetosal dosis 45mg/kgBB sebesar 52,42%. Hasil uji aktivitas antiinflamasi digunakan karagenan sebagai penginduksi. Hasil uji aktivitas yang berupa terjadinya edema dan persen inhibisi edema untuk asam O-(4- metoksibenzoil) salisilat pada dosis 30mg/kgBB sebesar 15,79%, dosis 45mg/kgBB sebesar 26,32%, dosis 60mg/kgBB sebesar 52,63% dan Asetosal sebesar 26,32%. Hasil uji aktivitas tersebut diolah secara statistik dengan metode Oneway Anova. Dari penelitian ini senyawa asam O-(4- metoksibenzoil) salisilat memiliki efek antipiretik dan antiinflamasi yang sama dengan asetosal. Pada uji antipiretik dan antiinflamasi tidak terdapat korelasi antara peningkatan dosis dan peningkatan efek