Uji efek antibakteri ekstrak daun jeruk purut (citrus hystrix) terhadap group a β hemolyticus streptococcus (GABHS)
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Streptococcus adalah bakteri yang cukup sering menginfeksi manusia. Bakteri Streptococcus dapat menyebabkan beberapa penyakit endemik salah satunya adalah faringitis. Angka kejadia faringitis yang disebabkan oleh bakteri ini mencapai 616 juta setiap tahunnya. Penggunaan antibiotik untuk sebagai terapi infeksi bakteri masih menjadi pilihan utama, namun sudah banyak ditemukan kasus resistensi antibiotik. Salah satu upaya untuk mengatasi tingginya angka resistensi antibiotik tersebut adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan herbal. Daun jeruk purut merupakan tanaman yang cukup sering dijumpai di Indonesia dan terbukti pada beberapa penelitian bahwa daun jeruk purut memiliki efek antibakteri. Tujuan: Peneliti dapat mengetahui Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap Group A β Hemolyticus Streptococcus (GABHS). Metode: Peneliti menggunakan metode mikrodilusi cara pengenceran pada microplate, diinkubasi selama 24 jam dan dilanjutkan inokulasi pada media padat dengan 6 konsentrasi berbeda, yaitu 1,875%, 3,75%, 7,5%, 15%, 30%, 50%. Hasil: Pada konsentrasi 30% dan 50% tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri, dimana pada media padat yang ditanam hasil uji mikrodilusi tampak jernih, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai KBM berada diantara konsentrasi 15% sampai dengan 30%. Simpulan: Adanya efek antibakteri ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap Group A β-Hemolyticus Streptococcus (GABHS) dimana tidak ditemukan pertumbuhan pada konsentrasi ekstrak 30% dan 50%.