Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Lansia merupakan populasi yang berisiko terhadap masalah status gizi. Masalah status gizi pada lansia akan mempengaruhi kondisi lansia tersebut, seperti kemampuan fungsional dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Status gizi yang baik merupakan penentu penting dari kapasitas fungsional, kemandirian dan kualitas hidup lansia. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat korelasi antara status gizi dan status fungsional pada orang lanjut usia di Griya Usia Lanjut Santo Yosef Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner MMSE untuk penilaian fungsi kognitif, MNA-SF untuk penilaian status gizi dan Indeks Barthel untuk penilaian status fungsional. Teknik analisis yang digunakan yaitu uji korelasi Kendall’s Tau c. Hasil: Dari 43 orang subjek penelitian, didapatkan hasil 34,9% malnutrisi, 41,9% berisiko malnutrisi, dan 23,3% normal. Data status fungsional didapatkan hasil 2,3% ketergantungan total, 20,9% ketergantungan berat, 18,6% ketergantungan sedang, 37,2% ketergantungan ringan, dan 20,9% mandiri. Dari hasil analisis didapatkan korelasi yang signifikan dengan kekuatan korelasi positif sedang antara status gizi dan status fungsional pada orang lanjut usia di Griya Usia Lanjut Santo Yosef Surabaya (r = 0,42; p = 0,001). Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bermakna antara status gizi dan status fungsional.