Daftar Isi:
  • Snack merupakan makanan penunda lapar yang dikonsumsi diluar jadwal makan utama yang bersifat ringan dan tidak mengenyangkan. Snack yang dibuat pada penelitian menggunakan bubuk bayam sebagai usaha diversifikasi pangan dan meningkatkan nilai gizi snack. Bahan penyusun snack adalah pati kentang, flakes kentang, bubuk bayam, garam dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan proporsi pati kentang dan flakes kentang terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik snack bayam dan mengetahui proporsi pati kentang dan flakes kentang yang paling sesuai untuk menghasilkan snack bayam dengan sifat sensoris terbaik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan faktor tunggal. Faktor yang diteliti adalah perbedaan proporsi pati kentang dan flakes kentang yang terdiri atas enam taraf perlakuan yaitu 100%:0% (P1); 97%:3% (P2); 94%:6% (P3); 91%:9% (P4); 88%:12% (P5); dan 85%:15% (P6). Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali sehingga diperlukan 24 unit percobaan. Parameter yang diuji adalah kadar air, warna, tekstur (kerenyahan dan daya patah), kadar Fe, aktivitas antioksidan dan organoleptik (rasa, warna, kerenyahan dan daya patah). Data yang diperoleh dilakukan analisa varian (ANAVA) pada α=5%. Apabila ada perbedaan nyata maka pengujian dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada α=5% untuk menentukan taraf perlakuan manakah yang berbeda nyata. Perlakuan terbaik ditentukan berdasarkan uji organoleptik dengan grafik spider web. Hasil kadar air berkisar antara 1,56-2,88%, tekstur daya patah 4,5843-19,0492 N, tekstur kerenyahan 5,1115-19,1340 N, nilai lightness 37,35-42,95, kadar Fe 3,41-5,72 mg/100 g, dan aktivitas antioksidan 12,24%-15,95%. Peningkatan proporsi flakes kentang meningkatkan kadar air, daya patah, kerenyahan, aktivitas antioksidan dan kadar Fe snack bayam. Snack bayam dengan proporsi pati kentang dan flakes kentang 94%:6% merupakan perlakuan terbaik.