Uji efek antibakteri curcuminoid dengan nanopartikel silika terhadap bakteri staphylococcus epidermidis
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tingkat resistensi antibiotik Staphylococcus epidermidis cukup tinggi, yakni berdasarkan penelitian menunjukan bahwa 79% Staphylococcus epidermidis yang diisolasi resisten terhadap Methicillin, sedangkan 98% resisten terhadap Penicillin. Bahan aktif Curcuminoid pada kunyit diketahui memiliki efek antibakteri. Pada saat ini telah dikembangkan obat berbasis nanopartikel yang dapat meningkatkan bioavailabilitas dan tingkat kelarutan dalam air, serta dapat meningkatkan cellular uptake. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat dan bunuh Curcuminoid dari kunyit (Curcuma longa L.) dengan nanopartikel silika terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode: Penelitian ini menggunakan uji mikrodilusi Curcuminoid dengan nanopartikel silika pada konsentrasi 2000 – 32000 μg/mL terhadap Staphylococcus epidermidis pada microplate. Nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) didapatkan dari nilai optical density setelah mengevaluasi tingkat kekeruhannya dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil: Pada penelitian ini ditemukan KHM dari Curcuminoid dengan nanopartikel silika terhadap Staphylococcus epidermidis terdapat pada konsentrasi 32000 μg/mL. Simpulan: Curcuminoid dari kunyit (Curcuma longa L.) dengan nanopartikel silika memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis.