Penggambaran orang pedalaman pada film-film Indonesia
Main Author: | Wake, Maria Rosalia Oktaviani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/16717/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/2/BAB%20I.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/3/BAB%20II.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/4/BAB%20III.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/5/BAB%20IV.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/43/BAB%20V.pdf http://repository.wima.ac.id/16717/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk melihat penggambaran orang pedalaman yang menjadi kaum minoritas dalam Film-film Indonesia. Sejak era 2000-an film-film Indonesia memiliki kecenderungan untuk menggambarkan kaum minoritas sebagai kelompok yang masih tertinggal. Hal ini dilihat dari dua kategori film yang dipilih dalam penelitian ini yakni film bertema pendidikan dan sosial. Penelitian ini menganalisis dengan menggunakan semiotika milik Ferdianand De Saussure dan konsep teori Guerrero yang akan membahas mengenai behavior, intellgence, dan emotion. Kedua film yang akan digunakan ialah film Sokola Rimba dan film Lost In Papua. Hasil dari peneliti ini menunjukkan bahwa kecenderungan film-film Indonesia yang bertema pendidikan dan sosial selalu melekatkan kaum minoritas dengan kesan bodoh, primitif dan terbelakang. Hal ini dilihat dari berbagai faktor yang ada seperti lokasi yang jauh dari pusat kota.