Validasi metode identifikasi sildenafil sitrat dan fenilbutazon dalam jamu obat kuat secara kromatografi lapis tipis - densitometri
Main Author: | Stephanie, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.wima.ac.id/16659/1/ABSTRAK.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/2/BAB%201.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/3/BAB%202.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/4/BAB%203.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/5/BAB%204.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/42/BAB%205.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/6/LAMPIRAN.pdf http://repository.wima.ac.id/16659/ |
Daftar Isi:
- Jamu yang mengandung bahan kimia obat (BKO) telah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada bulan Desember 2017, BPOM mengeluarkan public warning yang menemukan adanya jamu obat kuat yang ditambahkan sildenafil sitrat dan fenilbutazon. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh metode yang valid untuk identifikasi sildenafil sitrat dan fenilbutazon dalam jamu obat kuat. Pada penelitian ini, metode diaplikasikan pada 22 merek sampel jamu obat kuat. Sampel diekstraksi dengan metanol kemudian ditotolkan sebanyak 5 μl pada plat silika gel 60 F254 dan dieluasi dengan fase gerak terpilih yaitu kloroform : metanol : amonia (70 : 3 : 1,5, v/v/v). Noda akan diamati dengan densitometer pada λ 236 nm. Sildenafil sitrat muncul pada Rf 0,76 dan fenilbutazon muncul pada Rf 0,12 dengan nilai resolusi (Rs) 7,78. Batas deteksi dari sildenafil sitrat yaitu 8,552 μg/ml (2,053 mg/600 mg kapsul) dan fenilbutazon yaitu 8,505 μg/ml (2,041 mg/600 mg kapsul). Hasil yang diperoleh 14 merek positif mengandung sildenafil sitrat dan tidak ada sampel jamu yang positif mengandung fenilbutazon.