Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber energi, namun hingga saat ini masyarakat masih sangat bergantung pada energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2015 konsumsi energi terbesar di Indonesia adalah bahan bakar minyak (BBM) dengan ketergantungan mencapai 97%, dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia, maka perlu dicari sumber energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan adalah energi yang berasal dari biomassa yaitu bio-oil. Salah satu sumber biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bio-oil adalah buah pinus. Buah pinus yang melimpah merupakan limbah perkebunan dan pemanfatannya yang masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio massa katalis zeolit/massa serbuk buah pinus dan suhu pirolisis terhadap yield bio-oil. Pirolisis dilakukan dengan mencampurkan serbuk buah pinus dengan katalis zeolit yang sudah diaktivasi. Aktivasi katalis dilakukan dengan mencampur katalis dengan asam HCl 2 N 500 ml dan diaduk selama 3 jam pada suhu kamar dan dilanjutkan kalsinasi di dalam furnace pada suhu 500oC selama 3 jam. Selanjutnya, katalis zeolit 5 gram dicampur dengan serbuk buah pinus 200 gram dan dilakukan proses pirolisis pada suhu 300oC sampai 500oC dan massa katalis 5 sampai 25 gram selama 3 jam. Dari hasil penelitian ini didapatkan semakin besar rasio massa katalis/massa serbuk buah pinus dan suhu pirolisis, maka yield bio-oil semakin meningkat. Hasil bio-oil dengan yield tertinggi sebesar 8,1% dicapai pada saat massa katalis 25 gram/200 gram serbuk buah pinus dan suhu pirolisis 500oC dengan karakteristik bio-oil meliputi densitas sebesar 1,006 g/ml, viskositas 65,94 cSt, dan nilai kalor 31,256 MJ/kg.