Daftar Isi:
  • Abstrak : Populasi lansia di Indonesia paling tinggi di ASEAN tahun 2014. Status gizi lansia di Indonesia dengan kurang gizi sebanyak 3,4%, berat badan kurang 28,3%, berat badan ideal berjumlah 42,4%, berat badan lebih sebanyak 6,7% dan obesitas 3,4%. Status gizi berhubungan dengan kekuatan fungsional. Tujuan : untuk menganalisis korelasi antara status gizi berdasarkan MNA dan kekuatan genggam tangan pada lansia di Griya Usia Lanjut Santo Yosef Surabaya. Metode : merupakan studi analitik observasional berupa cross sectional. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner MMSE untuk fungsi kognitif, MNA-SF untuk status gizi dan Handgrip Dynamometer untuk kekuatan genggam tangan. Teknik analisis yang digunakan yaitu Kendall’s Tau B. Hasil : dari 34 responden pada penilaian MNA-SF 14,7 % gizi normal, 44,1 % risiko malnutrisi dan 41,2% malnutrisi. Pada penilaian kekuatan genggam tangan didapatkan 5,9% kuat, 17,6% normal dan 76,5% lemah. Dari hasil analisis terdapat korelasi antara status gizi berdasarkan MNA dengan kekuatan genggam tangan lansia pada kedua jenis kelamin dengan nilai p =0,037 (p<0,05) r=0,34. Pada laki-laki dan perempuan tidak terdapat korelasi dengan nilai p=0,136 dan 0,183. Simpulan terdapat korelasi antara status gizi berdasarkan MNA dengan kekuatan genggam tangan lansia pada kedua jenis kelamin. Dan tidak terdapat korelasi antara status gizi berdasarkan MNA dengan kekuatan genggam tangan lansia pada laki-laki maupun perempuan